Kana-shibari adalah istilah dalam bahasa Jepang untuk kelumpuhan saat tertidur, sebuah fenomena ketika tidur dalam keadaan Rapid Eye Movement (REM) tumpang tindih dengan kesadaran yang terbangun. Tubuh korban masih lumpuh dalam keadaan tidur, tetapi mata terbuka dan pikiran setengah sadar, dan dunia nyata dan mimpi bercampur. Cerita tentang Kana-shibari berasal dari zaman kuno, dan itu disebabkan oleh kekuatan supranatural yang berlaku pada tubuh. Ada beberapa legenda tentang Kana-shibari, dan masing-masing memiliki penyebab yang berbeda.
Di indonesia sendiri ada banyak sebutan untuk fenomena ini,salah satunya ada yang menyebutnya rep-repan. Sebutan rep-repan ini merupakan sebutan dalam Bahasa Jawa.
Bentuk yang paling umum dari Kana-shibari berasal dari kerasukan. Ketika seseorang dirasuki oleh inugami,kitsune, tanuki, atau jenis lain dari tsukimono, salah satu gejala yang mungkin mereka dapat kembangkan adalah imobilitas atau kelumpuhan tidur. Kerasukan semacam ini kadang-kadang dapat diatasi jika shugenja– semacam biksu – membacakan sutra Buddha untuk mengusir roh hewan yang merasuki. Setelah roh itu diusir, Kana-shibari akan hilang, dan semua akan kembali baik.
Yokai jenis lain dapat menimbulkan Kana-shibari. Makura-gaeshi, semacam Zashiki-warashi dari Prefektur Ishikawa, menghantui kamar di malam hari, membalik bantal-bantal milik para penduduk yang tertidur. Korbannya kadang-kadang terbangun di tengah malam, merasakan sesuatu yang berat di dada mereka, dan menemukan hantu anak kecil yang duduk di atas mereka. Hal ini dapat terjadi secara sporadis, atau bahkan setiap malam, tergantung pada suasana hati dari Makura-gaeshi. Meskipun tidak benar-benar berbahaya, ini adalah pengalaman yang menakutkan bagi korban.
Kana-shibari bahkan dapat disebabkan oleh manusia – biasanya oleh penyihir atau dukun. Kisah Kiyohimememiliki satu bagian di mana sang putri yang cemburu mengejar kekasihnya, Anchin. Mencoba untuk melarikan diri dari rayuannya, Anchin meminta bantuan pada seorang biksu di sebuah kuil di Kumano, dan mereka mampu untuk menjebak Kiyohime dalam Kana-shibari, memberikan Anchin waktu untuk melarikan diri.
Akhirnya, Kana-Shibari dapat disebabkan oleh hantu. Sebuah catatan yang terkenal berasal dari cerita hantu yang populer di Prefektur Iwate. Ada banyak variasi, tetapi umumnya yang terjadi adalah ini: pada tengah malam, seseorang bangun dengan tidak menyenangkan, dan merasakan firasat ketakutan. Ia menyadari bahwa ia tidak bisa bergerak, meskipun ia terjaga. Rasanya seperti ada lengan kuat yang mencengkeram erat-erat, membuatnya tidak bisa bergerak. Tiba-tiba, kekuatan tak terlihat menarik kakinya dan menyeretnya keluar dari kasurnya – biasanya ke arah jendela yang terbuka, atau sungai, atau tempat berbahaya lainnya! Setelah perjuangan putus asa, ia akhirnya terlolos dari kelumpuhan tidur, dan melihat hantu seorang wanita paruh baya naik ke langit-langit.
Sumber: Japanesestation.com
(k)
BalasHapus